“Australia Menunggu Mahasiswa PNP via Program IISMAVO”

Atdikbud RI Canberra: “Australia Menunggu Mahasiswa PNP via Program IISMAVO

________

Wadir 1 PNP: “Persiapan IISMAVO Tahun Ini Lebih Matang”

 

PNP News. Hubungan Indonesia-Australia saat ini sangat baik, bahkan kedua belah pihak sudah menandatangani perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA-CEPA) yang di antaranya mencakup kerjasama dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Sehubungan dengan itu, pemerintah Indonesia mendorong dan memfasilitasi mahasiswa vokasi untuk mengikuti program kuliah dan magang Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) edisi Vokasi, termasuk mahasiswa Politeknik Negeri Padang yang belum menetapkan Australia sebagai negara pilihan.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Canberra, Prof. Dr. Mukhamad Najib dalam kuliah umum “Peluang Kerjasama Pendidikan Vokasi Indonesia-Australia” di kampus PNP, Selasa, 7 Februari 2023.

Dikatakan Mukhamad Najib, isu energi berkelanjutan dan keamanan cyber saat ini sedang berkembang di sekolah-sekolah vokasi Australia. Hal ini bisa menjadi titik awal kerjasama PNP dengan sekolah vokasi di Australia. Sebelumnya, pada 2022 Indonesia mengirim 56 orang mahasiswa vokasi melalui program IISMAVO ke Australia, tahun 2023 diharapkan lebih banyak lagi, dan di antaranya adalah mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP). Melalui program IISMAVO, mahasiswa vokasi mendapat kesempatan untuk kuliah dan magang ke industri luar negeri, termasuk Australia.

 

 

 

 

 

Ia merinci, sekolah vokasi di Australia terdiri dari beberapa jenis, seperti Technical and Further Education (TAFE), yang merupakan sekolah vokasi milik pemerintah negara bagian dan sekolah vokasi swasta dalam bentuk akademi-akademi, dan sekolah vokasi yang berada di bawah universitas. Sebagian mereka di Melbourne dan sebagian lagi di Western Australia. Diharapkan distribusi peserta program IISMAVO bisa menyebar sampai ke Canberra,” harapnya. Kesempatan untuk bekerjasama antara polteknik di Indonesia dengan sekolah vokasi di Australia sangat terbuka. Namun begitu persyaratan perlu dipenuhi, salah satunya kemampuan bahasa Inggris yang memadai”, jelas Mukhamad Najib.

Selain program pengiriman mahasiswa, Mukhamad Najib juga menjelaskan peluang internasionalisasi bagi dosen PNP. Banyak peluang bagi dosen PNP, baik untuk melanjutkan S-3 maupun untuk mengikuti kursus singkat di Australia. Kami memiliki bidang yang sangat dibutuhkan di Indonesia, seperti teknologi informasi, konstruksi, manajemen projek, dan lainnya. Oleh karena itu kami siap jika diajak berpartisipasi dalam IISMAVO, sekaligus membantu program capacity building bagi dosen-dosen vokasi di Indonesia, jelasnya mantap.

 

Dosen PNP Alumni Perguruan Tinggi Australia: “Motor Kerjasama”

Direktur Politeknik Negeri Padang, Dr. Surfa Yondri, S.T., S.ST., M.Kom. dalam sambutannya mengungkapkan, PNP antusias meningkatkan kerjasama internasional, khususnya dengan Australia. Niat itu didukung oleh kenyataan banyaknya dosen PNP lulusan Australia. Mereka bisa menjadi motor kerjasama internasional dengan Australia di samping bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra sebagai jembatan dengan lembaga vokasi di Australia dan memberi fasilitasi yang dibutuhkan”, terang Direktur Surfa Yondri.

Di sisi lain, Wakil Direktur I PNP, Revalin Herdianto, ST.,M.Sc., Ph.D. menambahkan, mahasiswa PNP telah terlibat dalam program IISMAVO sejak 2022. Tahun itu 7 orang mahasiswa PNP menerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMAVO), namun belum ada yang menjadikan Australia sebagai negara tujuan. Diharapkan tahun 2023 ini mahasiswa PNP sampai ke Australia untuk kuliah atau magang karena persiapan tahun ini jauh lebih matang dibanding tahun lalu”, jelas Revalin Herdianto.

 

 

 

 

 

Ditambahkan alumnus The University of Western Australia (Australia) ini, pihaknya telah memberikan pembekalan Bahasa Inggris kepada mahasiswa yang diproyeksikan untuk mengikuti IISMA. Untuk menyiapkan mahasiswa dalam mengikuti seleksi beasiswa IISMA tersebut piuhaknya memberikan kursus bahasa inggris secara khusus, begitu juga dengan dosen yang berminat untuk mengikuti seleksi beasiswa studi lanjut. Kami berusaha membantu biaya kursus dan Tes Bahasa Inggris, imbuhnya.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) ini dihadiri oleh para dosen Politeknik Negreri Padang (PNP), terutama yang berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan dosen luar PNP. Sesuai dengan program Wakil Direktur 1, mereka diwajibkan selambatnya melanjutkan kuliah ke luar negeri selambatnya 1,5 tahun sejak bertugas. Para dosen muda tersebut terlihat antusias menggali informasi kepada narasumber, terutama kiat-kiat untuk mendapatkan beasiswa dan kenyamanan tinggal di Australia.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

d®amlis